Pelarian Mahasiswa Tingkat Akhir
Fokus skripsi dan melupakan drama.
Ternyata janji ini susah sekali ditepati. Harusnya drama Replay 1988, drama
terakhir yang aku tonton sebelum di belakang namaku bergelar S, Pd. Tapi apalah
mau dikata, seiring berjalannya waktu, ditambah tingkat kejenuhan yang semakin
menumpuk, susahnya bertemu dengan DPS, sampai teman-teman yang selalu
“nyekok.i” serunya berbagai judul drama baru. Akhirnya aku lagi-lagi gagal move
on dari drama korea L
Mengerjakan skripsi itu ibarat makan,
mau sehari tiga kali, sehari dua kali, sehari sekalipun, manusia pasti butuh
makan, jadi wajib dilakukan. Sedangkan nonton drama itu ibarat “snacking”.
Kalau disela-sela waktu makan tidak disambi nyemil, pastinya ada yang kurang
kan? Wkwkwkwkwk (nyari pembenaran).
Drama korea bagi mahasiswa tingkat
akhir memang pelarian yang terbaik. Apalagi yang memang pecinta drama. Jalan
ceritanya apik plus diproduksi dengan niat yang kuat. Maka tak heran demam hallyu mulai mewabah di seluruh dunia.
Apa lagi dua bulan terakhir ini, dunia diguncang drama hitz “Descendent of The
Sun”. Awal-awal kemunculan drama ini memang sudah membuat kuping panas mendengar
teman-teman yang tak henti-hentinya cerita. Belum lagi time line, DP teman-teman
BBM, penuh wajah Jong Ki (Pemeran captain pasukan khusus yang bikin cewe-cewe
sampai ibu-ibu meleleh karena pesonanya. Bahkan dari berita yang aku baca di
timeline, banyak istri di China yang minta cerai gara-gara kharisma Big Bos
imut ini. Hahaha ada-ada saja).
Kalau captainnya kayak gini mah siapa yang ga klepek-klepek >.< |
Cunning Single Lady adalah drama lawas yang paling banyak dicari, dan ditonton mahasiswa tingkat akhir di prodiku |
Balik lagi ke drama yang bikin aku
gagal move on. Seminggu lebih drama itu membisu, sampai akhirnya gara-gara
buntu skripsi, dan sedang lemah iman. Aku membuka folder yang harusnya haram
untuk dibuka: (
Delapan jam tidak terasa aku habiskan
di depan layar laptop sambil mulut menganga, nyaris histeris, mewek, senyum-senyum
sendiri sampai tertawa ngakak. Tiap episodenya cepet sekali berlalu. Loh kok
udahan saja (Padahal kalau nonton drama yang ceritanya kurang gereget atau
masnya kurang ganteng, duh sejam berasa tiga jam. Lelah nontonnya.)
Oh no, aku tidak bisa membohongi diri
sendiri. Esoknya di kampus, aku seperti kesetanan. Ngasih testimoni, kesan dan
pesanku ke teman-teman setelah nonton separuh dari total 16 episode drama ini.
Ommo, jadi tingkah teman-temanku selama ini memang ternyata ga berlebihan.
Hahaha dan apa jadinya setelah penyakit keranjingan drama ini kembali
menggelayutiku. Si Pipit sama Eba yang paling sering nyindir soal pertobatanku
ga nonton drama korea dulu sampai benar-benar lulus. Wkwkwkwk. Merasa berdosa
juga kalau gini. Tapi drama ini ceritanya benar-benar seperti sihir. Apalagi
ada abang Jin Goo, duuh klepek-klepek adik sama abang >< Dibanding Song
Jong Ki, aku memang paling menanti kemunculan abang Jin Goo. Kalau memakai
seragam tentaranya, alamaaaaaak gagah pisan. (Pantesan si Fatomah cinta mati
sama prajurit TNI. Angkatan bersenjata dengan seragam lorengnya ini memang
gambaran sosok lelaki yang laki banget. Apalagi tugasnya yang mengamankan
Negara, rela nyawa demi Negara tercinta).
|
Komentar
Posting Komentar