Perjuangan Pejuang Wifi Gratisan

Niatnya moto diam-diam, eh~ ketahuan -,-
Duh lirikannya si Fajar, bikin ngeblur >< 
Foto diambil saat senja hari di tangga T1 Fakultas Bahasa dan Seni UNESA
Foto diambil menjelang senja di tangga gedung T1 Fakultas Bahasa dan Seni UNESA


Kadang aku tidak sadar bahwa tahun ini adalah tahun terakhirku di kampus. Saat status beranjak menjadi mahasiswa tingkat akhir, aku baru menjadi bagian dari para pejuang wifi gratisan di kampus, wkwkwkwkwk. Satu alasan kenapa aku telat bergabung karena baru semester lima aku mempunyai laptop sendiri. Itupun aku tidak langsung menjadi pengguna wifi gratisan kampus. Karena kesibukan harus mengajar dari jam 5 sore sampai jam 8 malam. Jadinya aku masih tetap mahasiwa kupu-kupu (kuliah-pulang-kuliah-pulang). Begitu masuk semester tujuh pertengahan, aku memutuskan untuk berhenti.
Saat terakhir seperti ini, aku juga ingin merasakan bagaimana menjadi penunggu kampus hingga pergantian senja. Tanpa disibukkan rapat atau kegiatan kampus lainnya. Hanya melakukan sesuatu yang menyenangkan bersama teman seangkatan. Menciptakan memori, yang akan dikenang di masa depan.
Di awal Desember, aku diajari Rimao cara mendownload drama korea. Hahaha, aku selalu terjebak, yang akhirnya bukan drama yang terdonlot tapi aplikasi ga “nggena”. Jadinya dua bulan terakhir aku disibukkan dengan donlot drama Remember yang aku ikuti tiap minggunya. Sebagai penggemar drama, selama ini aku hanya bisa meminta, hihihi. Kadang kala drama yang ingin ku tonton tidak ada satupun yang punya. Syedihnya tuh di sini.
Kalau jam-jam kuliah bisa dipastikan mustahil untuk mendonlot. Untuk connect saja internetnya susah nyambung. Jadilah aku dan beberapa teman yang memang enggan pulang, selalu menunggu saat matahari mulai menjingga. Saat sore hari hari memang waktu yang pas untuk melepaskan kepenatan. Ada saja cerita yang tercipta di sore hari.
Akhir-akhir ini aku bahkan pulang selalu larut. Membunuh waktu dengan perbincangan konyol, mendonlot drama, melihat Fajar, Eba, Rimao latihan dance cover, belajar jadi K-Popers dari Titis, menggunggah entri baru di blog, sampai melihat kesibukan Zeti mengurusi orderan Oriflamenya.
Tempat favorit kami di tangga pelatar T1. Jika menunggu jam kuliah atau mengerjakan tugas, tempat ini seperti markas prodi P.B Jepang angkatan 2012. Dari ujung timur sampai barat di penuhi mahasiswa dan tumpukan tas teman-teman seangkatanku.
Balik lagi ngomong soal donlot drama. Ternyata ada perjuangan panjang dibalik tiap episodenya. Itulah kenapa aku selalu merasa tidak enak hati jika harus meminta dengan hanya bermodal flashdisk. Tanpa ibal balik memberi drama yang lain.  Maafkan aku temaaaaaan T.T
Pernah aku harus mengulang donlotan sampai ke tujuh kali, demi satu episode drama Remember- War of Son. Berjuang sampai 4 jam demi dua episode. Jika sinyal tiba-tiba saja menghilang, maka bisa dipastikan tamat sudah donlotan yang masih on progress. Terhenti. Tidak bisa diresume. Jadi harus ku ulang mendonlot dari awal. Hal semacam ini terus terulang, menjengkalkan, bikin prustasi, tapi mengajarkan bagaimana sabar dan terus berjuang, hahahahahahaha. Berkali-kali harus mengulang dari awal, batre laptop juga semakin tipis, hari juga semakin menghitam. Akhirnya donlotanku kelar juga, tepat di sisa-sisa akhir daya batre.
Hahahaha, postinganku kali ini agak ga penting memang. Bahkan sebenarnya benar-benar ga penting. Kenapa harus susah payah menggunakan wifi gratis kampus meski seringkali di-PHP koneksinya. Padahal di luar sana, sudah banyak spot wifi id yang hanya bermodal dua ribu saja sudah bisa menikmati satu jam koneksi internet super cepat. Tidak sedikit warung kopi yang meyediakan layanan wifi gratis. Sungguh ada banyak kemudahan di luar sana. Tapi kenapa aku lebih memilih menjadi pejuang wifi gratisan di kampus? Ada banyak alasan yang tidak bisa tergambar dengan kata-kata. Hmmm salah satunya mungkin, aku jadi bisa membuat tulisan tidak bermutu ini dan mempostingnya di blog. Hahahahaha.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dengan Uang Belanja 20 ribu, Kamu Bisa Memasakkan 3 Menu Kaya Protein Ini untuk Suami loh, Cobain Yuk!

Hampir Lupa Jatuh Cinta